Pada waktu itu, waktu dimana siswa-siswi MIM Kauman sangat antusias dengan kegiatannya. Ya, kegiatan Fieldtrip. Kegiatan kebersamaan kami yang terakhir sebelum maraknya wabah covid -19 di Indonesia.
Kala itu, kami masih bisa bercanda tawa, bergembira ria dan belajar bersama. Tepatnya di Museum itu, museum Bhakti Mandala Krida. Di situ aroma sejarah sangatlah kental. Bagaimana tidak, dengan desain ruangan yang sangat waow dan benda – benda sejarah yang sangat fenomenal, kami serasa diajak menelusuri lorong waktu lampau. Disaat Pangeran Diponegoro berjuang melawan penjajah. Tak lupa pula disela-sela kami menambah wawasan, canda tawa foto selfi kamipun berhamburan di memory HP Bapak/Ibu guru kami.
Kenangan itu, kenangan kami kelas 6 bersama dengan kelas 4, naik travel bersama untuk menyeberang dari museum ke Lawang Sewu. Bangunan yang sudah direhabilitasi itu, merupakan tempat kedua tujuan fieldtrip kami. Suasana sejarah di sana juga sangatlah kental. Ruangan yang penuh dengan pintu itu, mengingatkan kami saat berfoto ria. Kereta itu, kereta di depan gedung Lawang Sewu itu, kami juga pernah mengukir sejarah disana. Kami naik ke atas gerbong, disamping, berjejer bersama guru-guru kami, Bu Ita, bu Ninik, Bu Yanti, Bu Lia dan Pak Hisyam.
Kini semua itu menjadi kenangan terakhir kami. Sebelum adanya kata “Lockdown” menyebar dimana – mana. Dengan adanya wabah yang sangat mematikan ini, semua berubah. Tidak ada lagi kami berangkat sekolah, bertemu dengan Bapak Ibu guru di MIMKA. Belajarpun kami harus via wa Ayah Bunda kami. Segalanya merubah kebiasaan kami, aktivitas kami dari yang formal hingga urusan ibadah kami.
Rencana-rencana kami kelas 6 tertunda, mulai dari kegiatan mabid hingga acara wisuda perpisahan kelas 6 semuanya ditiadakan. Bahkan Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) yang merupakan perjuangan terakhir kami, sebagai tanda ujian kelulusan juga ditiadakan. Betapa dahsyatnya kekuasaan Allah SWT, hingga rencana – rencana yang sudah dibuat manusia, Qodarullah semuanya ditiadakan karena virus Covid 19.
Tapi, dibalik semua itu, kami kelas 6 sangat bersyukur karena dikondisi yang gawat seperti ini, kami masih bisa menikmati pendidikan walaupun tanpa tatap muka secara langsung. Beruntung sekali Bapak/Ibu masih memberikan tugas yang sangat bermanfaat untuk kami, dari mata pelajaran hingga masalah-masalah saat ini, pengetahuan tentang Covid 19, pola hidup bersih, hingga praktek membuat handsinitizer dan masker. Bukan hanya itu saja. kami menjadi lebih dekat dengan Ayah Bunda kami di rumah. Waktu bersama keluargapun lebih banyak. Terimakasih Bapak/ Ibu, sudah memberikan pengalaman yang sangat berharga.
Mungkin kami adalah angkatan pertama untuk kelas 6 yang lulus di MIM Kauman tanpa UN dan UM. Tak apalah angkatan kami tidak mengadakan mabid dan wisuda. Yang terpenting kami lulus dengan standar yang sudah ada dan sehat semua. Semangat kawan-kawan, kita pasti bisa melewati musibah ini. Tetap stay di rumah dan jaga selalu kesehatan. Miss you kalian kuuhhh….!!!
Semoga wabah ini segera pergi dari bumi pertiwi dan datanglah bulan Ramadhan dengan penuh hikmah. Sehingga kami bisa menjalankan ibadah dengan tenang. Hingga saat lebaran tiba, kami bisa silaturrahmi seperti tahun – tahun sebelumnya. Aamiin.
Salam siswa kelas 6 MIM Kauman angkatan 2019/2020