Siswa – siswi MIM Kauman hari ini mempunyai agenda yang menyenangkan, nobar film JEJAK LANGKAH DUA ULAMA yang bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kec Wiradesa. Peserta semua siswa kelas 4, 5 dan 6. Dengan membayar iuran Rp 18.000 per siswa, mereka bisa menyaksikan film pendidikan layaknya di bioskop. Penayangan film yang diselenggarakan oleh PCM Wiradesa ini mengisahkan perjalanan dan perjuangan hidup dua ulama besar pendiri organisasi Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) dalam mensyiarkan Islam di bumi nusantara.
Film ini memiliki pesan yang sangat kuat bahwa antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama memiliki ikatan sejarah, kekeluargaan, dan persaudaraan yang sangat kuat. Walaupun antara KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari terdapat perbedaan dalam urusan khilafiyah namun keduanya tidak pernah membeda-bedakan dan tidak sekalipun memperdebatkan paham keagamaan masing-masing. Bahkan dengan jiwa besar keduanya saling menghormati dan mendukung dakwah amar ma’ruf nahi mungkar yang mereka berdua lakukan.
Dalam film ‘Jejak Langkah 2 Ulama’ ada sebuah kisah menarik saat salah seorang murid KH. Ahmad Dahlan pergi menemui KH. Hasyim Asy’ari di Jombang untuk meminta fatwa tentang ajaran KH. Ahmad Dahlan yang menurutnya nyeleneh, baru, dan tidak sesuai dengan budaya saat itu. Dengan lugas KH. Hasyim Asy’ari menjawab, “Beliau adalah seorang yang alim. Tidak mungkin beliau melakukan hal yang sembrono. Beliau tahu apa yang harus dilakukannya. Pulang dan bantulah KH. Ahmad Dahlan”.
Film Jejak Langkah 2 Ulama mengandung banyak sekali pesan moral dan nilai-nilai kemuliaan. KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari merupakan sosok yang sangat cinta terhadap ilmu. Karena keluasan ilmunyalah membuat keduanya mampu menyikapi perbedaan. Perbedaan bukan untuk dibeda-bedakan, mencari persamaan diantara yang berbeda merupakan keutamaan.
Film ini sangatlah bermanfaat untuk siswa – siswi MIM Kauman, bisa menjadikan motivasi untuk para siswa-siswi MIM Kauman sebagai generasi penerus bangsa.
Di lain tempat, di MIM Kauman juga diselenggarakan acara SAFARI DONGENG untuk siswa-siswi kelas 1,2 dan 3. Dengan mengundang pendongeng dari Yatim Mandiri Pekalongan, kegiatan ini menjadi sarana untuk menanamkan etika dan nilai – nilai kebaikan. Cerita yang di bawakan oleh Kak Rifqi(Yatim Mandiri) merupakan cerita islami yang dirangkai dengan menarik dilengkapi dengan boneka yang bernama Riko. Siswa-siswi kelas 1,2 dan 3 sangat antusias dengan kegiatan ini.
Semoga kegiatan hari ini bermanfaat untuk siswa-siswi MIM Kauman.