
Deretan komputer di ruang laboratorium TIK MIM Kauman pagi itu dipenuhi wajah-wajah kecil penuh antusias 30 siswa kelas V MIM Kauman duduk rapi, siap menorehkan pengalaman baru: mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Selama dua hari, Senin–Selasa (22–23/9), anak-anak MIM Kauman diuji kemampuan literasi dan numerasinya. ANBK bukan sekadar tes akademik, tetapi sebuah instrumen untuk memetakan kemampuan siswa sekaligus menjadi pijakan bagi sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
Kegiatan berlangsung semi daring dengan dua sesi. Sesi pertama pukul 07.30–09.30, sedangkan sesi kedua pukul 10.30–12.30. Meski harus menunggu giliran, semangat mereka tetap menyala. Bahkan sejak gladi bersih, antusiasme sudah terasa.
Kegiatan ANBK ini melibatkan proktor dan teknisi yang menjaga kelancaran jaringan dan sarana prasarana. Serta seorang pengawas silang dari madrasah lain yaitu MIS Kauman. Pengawas Bina, H. Subiyantho, M.Pd.I, turut hadir memastikan pelaksanaan sesuai aturan.
Kepala MIM Kauman, Djoko Susilo, S.Pd.SD menegaskan bahwa ANBK harus menjadi pemicu semangat belajar.
“Kami ingin anak-anak tidak sekadar mengejar nilai, tetapi menumbuhkan rasa cinta belajar. Literasi dan numerasi adalah bekal penting menghadapi masa depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ANBK juga melatih siswa agar terbiasa dengan teknologi. Dengan sistem berbasis komputer, mereka belajar disiplin, sabar, dan siap menghadapi tantangan era digital.
Selepas ujian, suasana penuh keceriaan. Beberapa siswa saling bertukar cerita tentang soal yang menantang. Ada tawa, ada rasa lega, namun yang paling penting adalah tumbuhnya semangat untuk terus belajar.
ANBK di MIM Kauman membuktikan bahwa ujian bukan sekadar penilaian, melainkan momentum menyalakan semangat literasi dan numerasi anak bangsa.

